Minggu, 22 Mei 2011

Muak

Setiap malam, dalam keheningan ini aku selalu berpikir, kembali menelaah ke belakang. Tentang semua perjalanan kita, dan semua rencana yang kita buat dahulu. Begitu manis, juga indah. Meski hati harus tercerabut dan badan harus tertimpa lelah yang sangat. Kau masih tetap ada disampingku. Kau masih setia menjaga dan merawatku. Lalu kembali hantu masa depan menyelimuti pikiranku. Dan segala pertanyaan yang tertanam di lubuk hati ini menggelitik seluruh saraf dalam tubuhku. Aku tak ingin apa yang kulakukan selama ini hanya untuk sebuah permainan. Aku tak ingin menjadikan semua ini permainan. Meski kuakui hidup itu sendiri adalah permainan takdir.
Aku telah kehilangan separuh diriku pada perjalanan sebelumnya. Kemudian kutemukan diriku berdiri pada dunia yang asing. Jauh dari dunia yang selama ini ku injak dan kukotori. Dunia baru yang penuh keringat, kerja keras, dan kumuh karena kotoran kotoran manusia. Terkadang kurindukan separuh diriku itu. Yang lenyap entah kemana. Dan saat ini akulah malaikat tanpa sayap. Kucabuti bulu buluku dan kurusak tubuhku. Untuk mu, aku bertahan pada dunia baru ini. Namun saat ini aku tak bisa lagi menahannya. Aku terlalu merindukan diriku dan sayapku. Dan kamu memberikan kebebasanku. Meski akhirnya harus kuhadapi beban baru. Tidak, bukan hanya aku, tapi kita. Maafkan aku cinta, aku terlalu lelah berlari mengejar ambisimu. Berikan aku sedikit angin kebebasan dan biarkan aku mengambil nafas panjang untuk kembali mengejarmu. Mengejar cintamu, dan seluruh ambisimu.



GRAND PAIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar