detik pergantian umur yang bertambah satu tahun
akankah aku mendapatkan harapan pada sebuah lilin di tengah tart coklat?
atau hanya sebuah tatapan kosong tanpamu dihadapanku?

cinta...
aku butuh ketenangan darimu..
pada peringatan hari ketika ku lahir dari sebuah fitrah yang sempurna
sampai ketika semua tubuh telah dipenuhi darah dan luka
skali saja aku ingin tenangkan hari
membuai semua kesenangan bersamamu..

cinta...
tak perlu kau cari apa yang baik untukku
berikan saja sekuntum bunga..atau hanya segenggam benih
biar tertanam dan tumbuh... sebuah pohon impian
dan tak banyak ku minta selain adanya kamu
selalu...bersamaku

GRAND PAIN

T.T

kadang aku pun tahu aku yang membuat semua menjadi terasa sulit
aku yang terus ingin dituruti dan selalu menuntut
aku yang inginkan dia merubah sikap dan mengurangi rasa ego nya
walaupun aku sadar akan umurnya yang masih belia
sedangkan sebuah pengertian yang aku harapkan kadang tak datang darinya
sebuah kehalusan berpikir dan pemahaman akan diriku membuatnya lelah mungkin
aku pun kadang lelah bergulat dengan pikirnya..
apakah ada rasa ketika dia menginginkan untuk mengenalku sepenuhnya?
sedangkan aku harus terus mendesak dia untuk hanya sekedar tahu perasaannya
sekedar tahu apa yang ia rasakan sekarang padaku, pada hubungan ini
sedang ia tak pernah bertanya apa yang kurasakan sekarang
bukan hanya karena merasa satu lalu menarik kesimpulan sendiri tentang perasaan masing2
aku tak merasa bosan juga tak ingin meninggalkannya
hanya saja terkadang hal itu membuat hal kecil jadi rumit
dan kembali masalah berdatangan...
mungkin karena diriku....atau sifatnya

aku mungkin tak peduli pada pikiran orang lain..
tapi aku peduli pada pikiranku.. dan perasaannya
dan kuharap ia pun peduli pada perasaanku...
karena aku tak bisa mempertahankan kapal ini sendirian..
tanpa dia, tanpa pengertiannya, kapal ini mungkin karam