Senin, 30 Mei 2011

Blank

Aku bahkan tak tahu harus bicara apa..

Selasa, 24 Mei 2011

Pagi ini aku terbangun disampingnya.
Namun rasanya berbeda.
Seperti disekat oleh dinding berbatu.
Dingin...dan kedap suara.

Ada yang salah pada kami.
Namun lidahku terlalu kelu untuk bicara.
Dan dia tahu itu.

Sejauh apa kita dapat berjalan?
Mengarungi lautan luas atau menapaki bukit berduri.
Sedangkan yang kulihat dirimu hanyalah abstrak.
Seperti lukisan yang terlalu rumit tuk kunikmati.
Meski pelukanmu tetap hangat.
Tetap rasanya berbeda.




GRAND PAIN

Minggu, 22 Mei 2011

Ayang...

Cinta,
jika sang waktu tak berpihak pada kita saat ini,
simpan bunga kering ditanganmu
sampai waktu kembali membuka hatinya pada kita
aku akan tetap berjalan
jangan lupa
rumah dan halaman kita telah menanti
taman yang dipenuhi anggrek dan leraine itupun masih sanggup untuk menunggu sampai ribuan tahun lagi
meski harus terjatuh dalam jurang kehancuran
atau terperosok dalam parit yang dipenuhi kotoran menjijikan
aku pasti akan menyusulmu
tunggu aku dengan senyum yang merekah itu
tunggu aku dengan binar mata yang meluluh lantakan kerajaanku
siapkan tanganmu untuk memelukku

sebelum itu terjadi,
aku masih disini
memelukmu, menciummu, dan membelai rambutmu.
Aku yang nyata, yang meski hancur tetap berdiri untukmu
yang meski terjerat beban masih berada disampingmu
sungguh betapa cinta tak kenal masalah
aku tetap ingin bersamamu...

Muak

Setiap malam, dalam keheningan ini aku selalu berpikir, kembali menelaah ke belakang. Tentang semua perjalanan kita, dan semua rencana yang kita buat dahulu. Begitu manis, juga indah. Meski hati harus tercerabut dan badan harus tertimpa lelah yang sangat. Kau masih tetap ada disampingku. Kau masih setia menjaga dan merawatku. Lalu kembali hantu masa depan menyelimuti pikiranku. Dan segala pertanyaan yang tertanam di lubuk hati ini menggelitik seluruh saraf dalam tubuhku. Aku tak ingin apa yang kulakukan selama ini hanya untuk sebuah permainan. Aku tak ingin menjadikan semua ini permainan. Meski kuakui hidup itu sendiri adalah permainan takdir.
Aku telah kehilangan separuh diriku pada perjalanan sebelumnya. Kemudian kutemukan diriku berdiri pada dunia yang asing. Jauh dari dunia yang selama ini ku injak dan kukotori. Dunia baru yang penuh keringat, kerja keras, dan kumuh karena kotoran kotoran manusia. Terkadang kurindukan separuh diriku itu. Yang lenyap entah kemana. Dan saat ini akulah malaikat tanpa sayap. Kucabuti bulu buluku dan kurusak tubuhku. Untuk mu, aku bertahan pada dunia baru ini. Namun saat ini aku tak bisa lagi menahannya. Aku terlalu merindukan diriku dan sayapku. Dan kamu memberikan kebebasanku. Meski akhirnya harus kuhadapi beban baru. Tidak, bukan hanya aku, tapi kita. Maafkan aku cinta, aku terlalu lelah berlari mengejar ambisimu. Berikan aku sedikit angin kebebasan dan biarkan aku mengambil nafas panjang untuk kembali mengejarmu. Mengejar cintamu, dan seluruh ambisimu.



GRAND PAIN